Ketua Pokjaluh Hj. Ritawani Pulukadang, S.Ag, MH memberikan arahannya saat membuka Sosialisasi bagi seluruh Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS se-Kabupaten Gorontalo. Kamis (18/10) kemarin. |
LIMBOTO, (Kemenag.go.id) – Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo, Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) yang di promotori oleh Hj. Ritawani Pulukadang, S.Ag, MH melaksanakan Sosialisasi bagi seluruh Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS se-Kabupaten Gorontalo. Kamis (18/10) kemarin.
Kegiatan yang bertemakan pencegahan terorisme dan radikalisme dalam masyarakat Kabupaten Gorontalo ini menghadirkan pemateri Dr. Inayah Rohmaniah, S.Ag, M.Hum, MA, Unsiyah Siti Marhamah, MA. Heri Setiawan, MA Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang didampingi oleh Abdul Mu’min S.HI dan Riska Duduti, MH.
Menurut Ketua Pokjaluh Hj. Ritawani Pulukadang, S.Ag,MH mengatakan penyuluh sebagai tombak dan garda terdepan Kementerian Agama yang terjun langsung kalangan masyarakat yang memiliki tugas dan fungsi yang sangat besar dan mulia diemban disetiap pundak penyuluh.
“Menyikapi berbagai masalah yang muncul dalam masyarakat baik itu penyebarannya berasal dari media sosial seperti maraknya isu hoax yang bisa menimbulkan perpecahan juga masalah seperti terorisme dan radikalisme yang bisa menyebar cepat dan membuat resah masyarakat,” kata Ritawani
“Cara paling tepat yang harus di ambil oleh penyuluh agama Islam yaitu melalui pendekatan persuasif kepada masyarakat kecil yakni keluarga, karena awal perkembangan masyarakat yakni keluarga. Penyuluhan melalui pendekatan pada keluarga inilah yang dapat merubah pola pikir dan menimbulkan kenyamanan dan keharmonisan dalam keluarga sehingga jauh dari pengaruh negatif terorisme dan radikalisme,” tambahnya
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Inayah Rohmaniah, S.Ag, M.Hum, MA dalam materinya terkait dengan terorisme dan radikalisme, menurutnya faktor yang paling penting untuk menangkal terorisme dan radikalisme adalah keluarga.
“menurut penelitian didapatkan bahwa banyak dari pelaku teror bom khususnya generasi muda disebabkan karena ketidakharmonisan dalam rumah tangga baik yang disebabkan oleh perceraian kedua orang tua, orang tua yang super sibuk serta lokasi studi belajar yang berjauhan dengan tempat tinggal,” tuturnya
Hal ini dikarenakan cara yang paling efektif menangkal terorisme dan radikalisme adalah komunikasi yang efektif dalam keluarga sehingga terkontrol dengan baik setiap kegiatan anggota keluarga serta selalu berhubungan baik dengan masyarakat sekitarnya. “Olehnya penyuluh sebagai garda terdepan harus dapat mengetahui cirri ciri orang yang sudah berpaham radikal segera berkoordinasi dan melaporkan kepada pemerintah setempat untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat,” pungkasnya (raya/Ayiz)
Sumber: https://gorontalo.kemenag.go.id
0 komentar:
Posting Komentar