Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama H Suryadharma Ali mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Agama agar mengedepankan sikap responsif. Sikap responsif akan mendorong lahirnya langkah-langkah yang reflektif, konseptual, dan komprehensif. Sedangkan sikap reaktif seringkali membuat kita kehilangan fokus dan perspektif terhadap dimensi persoalan yang bersifat strategis dan jangka panjang.
"Oleh karena itu, dalam penanganan isu-isu keagamaan yang sensitif, jajaran Kementerian agama harus bisa membedakan antara sikap responsif dan sikap reaktif," papar Menag ketika melantik pejabat eselon I dan II Kementerian Agama di operation room Kemenag, Kamis (5/5).
Menag juga mengingatkan pejabat Kementerian Agama tidak cukup hanya berpikir normatif dan konvensional saja, tetapi perlu berpikir strategis dan bertindak efektif tanpa meninggalkan prinsip-prinsip fundamental dalam pengelolaan kepentingan umat.
"Dalam situasi lingkungan yang berubah pesat, para pejabat structural dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas kepemimpinannya, memberi inspirasi dan keteladanan kepada bahawan untuk bekerja dengan profesional dan jujur di dalam team work yang solid," ucap Menag.
Berkaitan dengan isu-isu keagamaan yang mencuat akhir-akhir ini, Menag meminta perhatian seluruh pejabat di lingkungan Kemenag untuk mencermati dan mengambil langkah-langkah konkret. Setiap pejabat Kemenag harus menyadari apa yang mesti dilakukan sesuai dengan peran dan kewajiban yang melekat dengan fungsi dan kewenangan Kementerian Agama.
Menag mengingatkan bahwa isu Ahmadiyah, NII, radikalisasi dan liberalisasi agama dan sebagainya, perlu menjadi perhatian dari segenap jajaran Kemenag. "Kita harus lebih mengintensifkan fungsi bimbingan masyarakat yang menyentuh semua lapisan masyarakat meningkatkan peran pendidikan agama dan keagaman dalam menangkal paham yang menyimpang dan radikalisme bernuansa agama, serta mengoptimalkan fungsi penelitian dan pengembangan kehidupan beragama."
Menag juga berharap pimpinan perguruan tinggi agama Islam Negeri agar mengambil kangkah proaktif untuk memantau dinamika kampus, sehingga setiap pengaruh yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan akan dapat dicegah dan ditangkal sejak dini.
"Untuk itu, kerjasama pimpinan pergurjuan tinggi dengan para mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan, baik intra maupun ekstra kampus sangat penting untuk diintensifkan," tuturnya.
Pejabat yang dilantik lantara lain H Achmad Fauzan Harun, SH menjadi Kepala BN Setjen Kementerian Agama, menggantikan Drs H Ali Hadiyanto, MSi; Drs H Cepi Supriyatna menjadi Sekretaris Direktorat jenderap Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag menggantikan Drs H Abdul Ghafur Djawahir; dan Drs Zubaidi, MEd menjadi Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Setjen Kementerian Agama menggantikan H Masyhuri AM. (dik)
0 komentar:
Posting Komentar